Bayangkan ketika kita sedang santai di rumah atau sedang memasak atau sedang mengerjakan pekerjaan rumah lainnya, tiba-tiba datang seorang tamu yang belum kita kenal. Apa yang kita rasakan? Kita akan bertanya-tanya siapa tamu itu, ada keperluan apa, apakah maksud kedatangannya baik atau buruk? Kita merasa cemas, was-was, atau bahkan merasa tidak aman. Bisa jadi kita kesal karena merasa terganggu oleh kedatangan yang tiba-tiba saat kita sedang mengerjakan sesuatu. Dan kemudian di tengah-tengah pembicaraan dengan tamu tersebut, kita teringat akan masakan yang belum selesai, cucian yang masih menumpuk, kamar yang masih berantakkan.
Keadaan seperti itulah yang juga dialami oleh anak ketika kita tiba-tiba meminta anak yang sedang asik bermain, untuk membereskan mainannya karena harus segera tidur, membangunkan anak untuk segera mandi, ataupun mengajak anak ke sebuah tempat yang belum pernah ia kunjungi.
Ritme bukan merupakan jadwal kegiatan yang tersusun dari jam sekian sampai dengan jam sekian. Lalu apakah ritme itu? Mengapa kegiatan anak harus berselang-seling antara kegiatan yang sifatnya mengarah pada dirinya sendiri dan kegiatan yang sifatnya mengarah keluar dirinya? Apa kaitan ritme dengan anak yang tidak mau tidur sendiri, anak yang hanya menyukai jenis makanan tertentu, anak yang tidak mau main sendiri tanpa ditemani, anak yang rewel ketika pulang sekolah? Apa kaitan antara ritme dengan ADHD?
"You and I" situation yang akan disampaikan oleh Edith berjalan beriringan dengan mindfulness, "Sadar Penuh Hadir Utuh," yang akan disampaikan oleh Adjie Silarus. Bukan hanya pemberian materi, tetapi juga berlatih untuk menyusun sebuah ritme dalam keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar