MELUKIS MENGGUNAKAN CAT AIR DENGAN TEKNIK WET ON WET
Melukis cat air dengan teknik wet on wet adalah kegiatan rutin mingguan di sekolah Waldorf. Bekerja dengan materi yang diberikan ( kertas cat air tebal , cat air dengan tiga warna dasar, dan kuas ) secara spontan anak-anak akan menggambar sesuai idenya sendiri. Mereka mengalami perubahan dan permainan warna pada kertas melalui aktifitas yang sifatnya mengarahkan diri sendiri.
Agar aktivitas ini lebih bermakna bagi anak, guru akan melukis sambil bercerita. Pada awalnya, hasil lukisan anak akan terlihat seperti lukisan abstrak. Namun, sejalan dengan tahap kematangan anak, secara alami gambarnya akan semakin mudah dikenali. Pelajaran menggambar yang lebih diarahkan akan dimulai pada tingkat yang selanjutnya . Di taman kanak-kanak, tidak ada koreksi atau umpan balik yang diberikan pada karya yang dihasilkan
Tipi sang kuas terbangun perlahan
Dengan hati-hati
ia menggerakkan tubuhnya
Pagi itu matahari bersinar hangat
Tipi beranjak untuk mandi
dan mengeringkan tubuhnya
Ia bersiap keluar menyapa mentari pagi
Warna kuningnya memberikan kehangatan
Tipi berjalan kesana kemari
Menari nari bersama mentari
Terus menari bersama mentari
Hingga siang menghampiri
Sebelum pulang, tak lupa ia mencuci kakinya hingga bersih
Dan mengeringkannya dengan lembut.
Video tutorial dapat dilihat di
WET ON WET WATERCOLOUR PAINTING
Wet on wet watercolour painting is a weekly routine in the Waldorf Kindergarten. Working with the materials provided (thick watercolour paper, up to 3 colours of natural paints, natural bristle brushes) the child spontaneously paints his own ideas. They experiences the transformation and interplay of colours on paper in a self-directed activity.
To make this activity more valuable, the teacher will do the story telling while doing the painting. At the beginning, the painting will look like an abstract painting. As the child matures the pictures naturally take on more recognizable forms. Directed painting lessons begin in later grades. In Kindergarten there is no correction or feedback given on the work produced.
To make this activity more valuable, the teacher will do the story telling while doing the painting. At the beginning, the painting will look like an abstract painting. As the child matures the pictures naturally take on more recognizable forms. Directed painting lessons begin in later grades. In Kindergarten there is no correction or feedback given on the work produced.
MERAJUT DENGAN MENGGUNAKAN JARI
Salah satu kegiatan pekerjaan tangan yang diajarkan di banyak lingkungan Waldorf ialah merajut dengan jari. Sebuah rangkaian benang yang dirajut membentuk rantai tunggal yang sangat sederhana, dikerjakan hanya menggunakan tangan (jari-jemari). Anak-anak didorong untuk belajar hal ini pada usia taman kanak-kanak, karena diyakini ada hubungan yang erat antara gerakan jari, berbicara dan berpikir. Steiner mengatakan bahwa, ‘Proses berpikir adalah proses “merajut” alam semesta menjadi satu kesatuan yang harmonis (cosmic) - seseorang yang tidak terampil dalam dalam menggunakan jari-jemarinya, tidak akan terampil dalam menggunakan kecerdasannya, kurang memiliki gagasan-gagasan dn pemikiran-pemikiran yang mengalir.’
Salah satu kegiatan pekerjaan tangan yang diajarkan di banyak lingkungan Waldorf ialah merajut dengan jari. Sebuah rangkaian benang yang dirajut membentuk rantai tunggal yang sangat sederhana, dikerjakan hanya menggunakan tangan (jari-jemari). Anak-anak didorong untuk belajar hal ini pada usia taman kanak-kanak, karena diyakini ada hubungan yang erat antara gerakan jari, berbicara dan berpikir. Steiner mengatakan bahwa, ‘Proses berpikir adalah proses “merajut” alam semesta menjadi satu kesatuan yang harmonis (cosmic) - seseorang yang tidak terampil dalam dalam menggunakan jari-jemarinya, tidak akan terampil dalam menggunakan kecerdasannya, kurang memiliki gagasan-gagasan dn pemikiran-pemikiran yang mengalir.’
Untuk membuat kegiatan ini lebih bermakna, guru akan merajut sambil bercerita. Gerakan jari, berbicara, dan berpikir akan terintegrasi. Banyak manfaat dari kegiatan ini termasuk membangunkan jemari anak-anak untuk memperkuat keterampilan motorik halus, koordinasi tangan-mata, kemampuan untuk memahami dan mengikuti proses dari konsep sampai dengan tahap penyelesaian, dan kemampuan untuk fokus dalam jangka waktu tertentu. Manfaat-manfaat ini akan menjadi dasar untuk menulis dan membaca di kelas –kelas berikutnya.
Video tutorial
https://www.youtube.com/watch?v=VpFQSO2A8Dw
FINGER KNITTING
One of the early handwork activities that is taught in many waldorf environments is finger knitting. A very simple, single chain of knitting that is done with only the hands. Children are encouraged to learn this when they are of kindergarten age, as it is believed there is a close relationship between finger movement, speech and thinking. Steiner's recently said 'thinking is cosmic knitting - a person who is unskillful in his fingers will also be unskillful in his intellect, having less mobile ideas and thoughts.'
To make this activity more valuable, the teacher will do the story telling while knitting. Finger movement, speech, and thinking will be integrated. Many benefits of this activity including wake up children's fingers to strengthen fine motor skills, hand-eye coordination, the ability to understand and follow a process from concept to completion, and the ability to focus for an extended period of time. These benefits will be a foundation for writing and reading in later grades
BEESWAX MODELLING
Beeswax modelling ini juga menjadi bagian dari kegiatan anak-anak di Jagad Alit. Untuk membentuknya, tidak semudah playdough. Harus digenggam dahulu sampai hangat, baru dibentuk. Ini akan melatih kesabaran anak dan membutuhkan "will" anak. Teksturnya yang lembut dan aromanya yang khas akan bermanfaat bagi perkembangan sense of touch dan sense of smell.
Sebelum memulai, guru mengucapkan kata-kata berima
Temanku sang lebah memberi hadiah
Beeswax kugenggam hangat terasa
Kubuat apa saja yang kusuka.
Hangat sungguh menyenangkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar