"Mba sedih ya ga bisa mudik" ujar adik
"Toko jam segini udah tutup aja" ujar ibu
"Bapak kangen ke Masjid tapi pada ditutup" ujar bapak
"Ketemuan sama orang-orang semakin sering ya sekarang, tapi virtual hehe" ujarku
Banyak hal berubah. Banyak hal yang tak lagi sama terjadi di semua sektor kehidupan baik ekonomi, pendidikan, keagamaan dan yang lainnya. Mudah sekali menyebutkan perbedaan kondisi saat ini dengan sebelumnya dan itu yang lebih banyak terdengar di telinga ku juga yang sering keluar dari mulut ku.
Ramadhan tetap datang tak mengenal kondisi. Membuat ku merenung dan mencoba merasakan kehadirannya. Tersadar bahwa cahaya Rahman dan Rahim Nya tak pernah berubah, tak pernah luput, tak pernah sirna. Tetap sama! Hanya kami yang perlu lebih berlapang dan menengadah untuk menerima kasih-Nya.
Berusaha lebih baik memanfaatkan kesempatan yang diberikan-Nya sebagai bentuk syukur baik lewat lisan maupun tindakan. Syukur harus lebih banyak di serukan daripada membandingkan apa yang tak seperti biasanya lagi.
Selasa adalah waktu kami berkarya. Tertuang sedikit kata tentang apa yang dirasa.
Seringkali kita hanya berpusat pada apa yang tampak namun melupakan apa yang membuat hal-hal tersebut menjadi tampak. Berlian, emas, permata tak akan terlihat kilaunya jika tak ada yang menyinarinya. Penglihatan menjadi gelap tanpa ada yang meneranginya. Cahayalah yang memberi arti.
Semoga dengan cahaya-Nya juga kehidupan ini menjadi lebih berarti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar