ditulis oleh : Bu Irma
Begitu kurang lebih inti topik dalam kurun waktu seminggu ini. Iya seminggu, baru seminggu kami guru-guru Jagad Alit memulai WFH (Work Form Home) walaupun kami sebernya sudah hampir 2 minggu tak saling bertemu. Rasanya berbeda ya, sangat berbeda karena banyak sekali perubahan pola kerjanya yang tentunya merubah ritme, kebiasaan dan banyak hal lainnya. Mungkin pandemi ini sedang mengajarkan, memberi kesempatan dan juga menyadarkan bahwa manusia itu sejatinya bersahabat dengan perubahan, perubahan itu tidak buruk, perubahan itu pasti terjadi. Kita dulu kecil lalu tumbuh, berubah menjadi dewasa. Sebanyak itu pula kita mengalami perubahan. Kita (mungkin) pernah sangat sibuk di luar, (mungkin) saat ini berubah jadi sangat sibuk di rumah. Perubahan itu (harusnya) biasa. Mengambil hikmah lalu menentukan langkah adalah hal terbaik yang mungkin bisa dilakukan.
Kami akhirnya merancang ritme baru, menyatukan pemikiran dan ide2, mengolah ego, memperbesar toleransi hingga jadilah ritme yang selaras untuk kami. Senin kemarin adalah waktu untuk parenting bersama orang tua, melalui virtual meeting tentunya. Kapan lagi kalau ga "moment" ini kami bisa bincang2 banyak sama orang tua. Terlepas dari info yang berisi materi, kami pun mendapat info mengenai keadaan satu sama lain. Hal itu tentunya penting bagi kami dan mengobati rindu kami baik pada para orang tua maupun anak-anaknya.
Selasa adalah waktu kami membuat artwork. Biasanya dalam seminggu hal-hal yang kami lakukan sudah tertata. Mulai dari menu masakan, aktivitas indoor dan outdoornya termasuk artworknya. Sekarang puter kepala se-puter-puternya buat nentuin mau bikin apa atau ngapain. Banyak banget ide-ide yang muncul di kepala sampe lebih lama mikir dari pada eksekusi. Dari parenting senin itu memang kekuatan orang dewasa ada dipikirannya dan kekuatan pikiran itu yang dapat membawa suatu keajaiban atau menjadi boomerang untuk diri sendiri. Akhirnya aku memutuskan membuat craft dari benang. Membuat sesuatu dan memberikan makna pada sesuatu itu. Ternyata membuat hal sederhana jadi lebih berharga rasanya. Finger crochet bulat kuning yang diberi nama Alamanda jadi! Artwork yang kami buat diperuntukkan kepada anak-anak. Semoga kalian suka, semoga kalian senang. Itu aja. Cukup.
Di hari kamis kami penjadi pujangga 😂. Membuat surat buat anak-anak. Sudah lama ingin jadi sobat pena, terwujudlah dalam "moment" ini. Sebuah kesempatan untuk kami memberi kabar pada anak-anak dan berbagi kisah. Hal ini biasanya kami sampaikan langsung setiap harinya. Respon anak-anak selalu jadi penghibur dan berkesan. Tingkahnya, ucapannya, pola pikirya seringkali "out of the box", lebih dari yang kami bayangkan. Beberapa balasan surat tersirat sampai pada kami. Haru! Rindu! Itu!
Sampai di ritme jumat. Waktu kami merefleksikan semuanya. Pandemi ini memang meresahkan namum sebagaimana kami selalu ingin membagikan gambaran pada anak-anak kalau "dunia itu baik", "dunia itu indah" tidak pernah kita coba lakukan untuk diri sendiri, maka hal itu akan terpancar dan ditangkap pula oleh anak-anak. Allah sudah merencanakan segala hal yang terbaik untuk kita semua. Menerima ketetap-Nya dengan penuh syukur dan sabar, tak lupa ikhtiar dan tawakal. Berharap setiap waktu yang dilalui bisa bernilai kebaikan dan esok bisa menjadi lebih baik.
Terucap Syukur
Irma Amalina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar