Selama WFH pastinya punya ritme yang baru juga. WFH pun selesai, kami kembali datang ke sekolah dengan penyesuaian waktu jam kerja mulai dari 3 jam, 4 jam, lalu 5 jam. Penyesuaian itu perlu. Ritmeku berubah total dan perlu menyesuaikan lagi dari awal secara perlahan.
Terasa sekali perbedaannya antara ritme selama WFH dan setelah kembali datang ke sekolah. Selama WFH aku hampir selalu tidur di atas jam 11 malam. Normalnya, jam 9 malam aku sudah berada di atas kasur dan siap untuk tidur. Makan malamku selama WFH setelah jam 8 malam.
Normalnya, sebelum maghrib atau paling lambat sebelum jam 7 malam aku sudah selesai makan malam. Secara perlahan aku mengubah jam-jam itu menjadi lebih cepat dari ritme WFH dan akhirnya kembali normal. Entah sensitif atau apa, tapi terasa sekali perbedaannya. Bagiku yang usianya hampir menginjak kepala 3, ritme ini penting sekali.
Jadi terbayang...bagaimana pentingnya ritme untuk anak-anak. Kita kalau ritmenya berantakan aja, hidupnya (atau perasaannya) jadi tidak tenang, tak menentu. Bagaimana dengan anak-anak ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar