Minggu, 21 Juni 2020

Sebuah Perjalanan

ditulis oleh : Bu Irma

"Sekarang lampunya merah. Kita berhenti dulu ya" ujar sahabatku.

"Setiap perjalanan sama. Ada waktunya untuk berhenti, berjalan lebih lambat, berjalan lebih cepat, atau mempertahankan kecepatan. Biar selamat sampai tujuan" lanjutnya.

"Temponya diatur ya berarti, soalnya ga semua rintangan di jalan bisa dilewati cepat. Kalau di lampu merah malah tancap gas, bisa tamatlah kita sebelum sampai" sahut ku menanggapinya.

Kami tersenyum bersama dan hening beberapa saat. Perkataannya di jalan saat itu membuatku merenung. Pikiran ku tak tertahan pergi menjelajahi perjalanan hidup ke masa yang lalu. Membayangkan masa-masa dimana aku pernah menjalaninya dengan tempo-tempo tertentu itu.

Pernyataan bahwa hidup adalah sebuah perjalanan nyatanya benar. Ada destinasi yang akan dituju. Perjalanan tidak akan berhenti hingga sampai ke tempat tujuan.  Ada lika-liku jalan yang harus dilewati, ada rambu-rambu yang harus diperhatikaan dan ditaati. Saat kita tak mampu membaca arah mencapai tujuan, seringkali kita tersesat. Namun saat bisa kembali dari jalan yang salah, kita bisa lebih tahu dan membedakan mana jalan yang benar dan salah, lalu mengantisipasi agar tak tersesat lagi. Itulah mengapa kita perlu belajar, karena untuk sampai tujuan perlu ilmu. Sudah baca peta saja masih suka tersasar. Bukan salah petanya, namun yang baca petanya kurang ilmu buat memahami arahnya. Semua manusia ingin perjalanannya sesuai dan sampai tujuan dengan selamat. Namun kita harus ingat juga, banyak perjalanan seringkali berakhir tidak selamat.

Setiap langkah yang kita lalui bisa jadi pembelajaran. Contohnya perjalanan singkat yang kulalui hari itu. Bisa begitu bermakna jika dihayati. Mungkin bisa menjadi hikmah yang dapat merubah arah perjalanan ku hingga sampai di tujuan yang diinginkan. Tikungan, tanjakan, turunan, atau lurusnya jalan bisa jadi menyenangkan. Seperti naik Roller Coaster. Sesekali kita teriak namun hati terdalam kita tetap bahagia menikmatinya. Sabar dan syukur adalah kunci perjalanan terasa lebih nikmat. Begitu janji Allah bagi hamba-Nya yang terus sabar dan bersyukur.

Semoga kita semua mampu melawati semua jalan yang belum dilalui. Semoga perjalanan yang telah lalu dapat menjadi bekal untuk dapat melawati jalan yang ada di depan dengan lebih baik. Semoga kita semua sampai di tujuan dengan selamat dan mendapat kebahagian bersama kelak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar